Keajaiban Itupun Terjadi

Badannya membiru, bibir nyaris hitam, matanya melayang layang entah mellihat apa, tubuh besarnya yg sudah lunglai tak sadarkan diri, bersama bed beroda di kamar 2410 Gedung Maria – Rumah Sakit Borromeus, di dorong di lari pindahkan ke Ruang ICCU berjarak sekitar 150 meter ke lantai dasar Gedung Baru Elizabeth, lalu dengan lift pasien naik ke lantai 3 – memasuki salah satu kotak di ruangan itu, sepertinya sudah di siapkan, karena oksigen, selang, sensor, dan pengejut dada, langsung di pasang oprasikan – suasananya hening mencekam, belasan alat sensor berbunyi ber irama sesuai nada denyut pasien, namun dentingan seperti tust piano yg saling menyahut bergantian lembut berirama itu, di kepala saya seperti suara teriakan Gladiator dan sorak sorai spektator di Stadion Roma yg siap meluluhlantakkan saya, rata dengan tanah……Air mata mulai menetes perlahan, …….Ya Allah apakah semua akan berakhir di sini …!


Comments

One response to “Keajaiban Itupun Terjadi”

  1. Hi, this is a comment.
    To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in the dashboard.
    Commenter avatars come from Gravatar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *